Rabu, 20 Februari 2013

PERAMPOKAN

TANA PASER – Nasib apes dialami Ajansyah (48), kepala Desa Modang, Kecamatan Kuaro, Paser. Pria yang juga pengusaha kebun kelapa sawit itu harus merugi ratusan juta rupiah setelah menjadi korban aksi pencurian spesialis pecah kaca mobil di Jl. RM Noto Sunardi, tak lama setelah mengambil uang di BRI KCP Tanah Grogot, Jumat (15/2). Uang sejumlah Rp 180 juta yang ditaruh di jok kiri mobilnya, raib digasak rampok tak lama saat ia turun dari mobil dinasnya, sekira pukul 11.00 Wita. Dikatakannya, ia turun dari mobil saat akan menemui temannya di depan Balai Pengobatan Muhammadiyah Tanah Grogot. “Kejadiannya cepat, tak lebih dari 3 menit. Baru saya tinggal duduk menunggu teman. Pas saya mau ambil handphone, kaca sebelah kanan sudah pecah,” kata Ajansyah di tempat kejadian perkara (TKP) pada Kaltim Post. Diperkirakan, Ajansyah yang juga Ketua Koperasi Perkebunan Sawit Harapan Baru itu sudah menjadi incaran pencuri sejak keluar dari BRI di Jl. Jenderal Sudirman. Saat itu, ia hanya sendiri dan menenteng tas kulit yang berisi uang. “Uangnya baru masuk (rekening) kemarin. Rencananya buat bayar sawit,” ucap dia. Dituturkan, setelah keluar dari BRI sekitar pukul 09.15 Wita, ia menuju bank Mandiri di Jalan Gajah Mada untuk cek saldo lain . Kemudian ia mengubungi temannya yang saat itu masih berada di rumah sakit dan menunggu di depan BP Muhammadiyah. Saat itulah perampok spesialis pemecah kaca mobil melakukan aksinya. Polisi yang mendapat laporan langsung datang untuk melakukan olah TKP. Beberapa petugas melakukan penyidikan dengan mengambil bekas sidik jari yang tertinggal di beberapa bagian mobil untuk menguak identitas pelakunya. “Kita masih mengumpulkan keterangan dari saksi. Dan masih melakukan penyidikan,” kata salah satu petugas. Dari informasi yang didapat harian ini, pelaku melarikan diri ke wilayah Pasir Belengkong dengan menggunakan sepeda motor. (nan/ind/k5) Itulah sisi negatif mobil dinas desa berwarna ungu dan ditulis nama desanya, pertimbangannya adalah ; 1. karena terlampir nama masing-masing tidak menutup kemungkinan menjadi incaran para perampok, khususnya desa yang terisolir. 2. karena bila mencairkan uang paling sedikit seratus juta Rupiah bahkan hingga 300 juta rupih. 3. sepertinya dari dinas ensyin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar